Ilustrasi gambar: perempuan ditengah sunset. Sumber pixbay
Oleh : Muhammad Rasyidu
Mendiamkan diri ditengah pergelutan kampus yang tidak mempunyai warna kutuliskan perjuanganku pada kegelisahan. Biasanya aktifitasku hanya tergelut buku kampus dan kamar kos kosan. Hidupku rasanya sunyi bila tidak ada aktifitas yang berbeda dari biasanya fitra wahyuni sang bunga revolusi, pendobrak feminisme perempuan pertama dimasa kelapnya ideologi kiri .
Kulihat adanya demonstran kampus berjalan beriringan serasa naluri ku bergejolak, ingin ku jalani aktifitas seperti mereka. Cita cita ku memanglah ingin menjadi orang besar terkenal dan jadi tokoh publik.
Bersama karibku sahabat jalanan biasanya ku numpang padanya. Jalan jalan entah kenapa malam itu ada yang serius namanya fatri saya mau kegiatan pengkaderan mau ikut kah. Boleh acara apa sih ungkap si bunga revolusi. Saat dikiranya kegiatan tak seperti biasanya lumpuh dengan pergerakan mahasiswa bagai kajian sosial movement yang banyak berbicara soal sosial dan politik jalur ideologi kendari memang pada umumnya begitu.
Aliran politik mahasiswa juga tidak stabil spesifikasi pergerakan lumpuh sebagai penggiat sosial tidaklah etis melihat seorang wanita yang parasnya memang seperti wanita kota umumnya berpenampilan anggun dan menarik ditahu nya bahwa momen pergerakan memanglah ajang untuk populer dalam pergaulan intelektual pada umumnya.
Waktu itu aku berpikir kegiatan nya berlangsung lama pertama kali ku ikut kaderisasi ala mahasiswa yang seketat militer bicara soal pergerakan barisan revolusi yang berkutat pada sejarah panjangnya perjuangan kemerdekaan dengan mudah langsung saja kutertarik. Ini memang duniaku kupilih jalanku suram rasanya bila tak bergerak dalam candu intelektual berkutat pada bacaan berpikir kritis pada filosofi sosialisme soekarno Falsafah/filsafat Ungkap Fitra sang bunga revolusi wah ini intelektual sekalinya seniornya semua cerdas berapa banyak buku bacaannya yah. Kodiam fitra masih materi ini ungkap sang joki motor karib si fitra.
Kegiatan yang dimaksud adalah pengkaderan Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi disingkat LMND sosialisme soekarno . Memang pengkederannya begitu tegas mengkaji internasionalisme bicara soal penguasa modal Internasionalisme yang tidak memihak buruh kerja dan angkatan kerja baru yaitu mahasiswa katakan KFC dan Lippo Plaza sebagai penguasa kapital. Amerika lebih kejam bicara pada penguasaan aset tambang terbesar negeri Freeport. Bagaimana kemudian keberadaan security tingkatan militer terlatih mengawasi dan menjaga konflik tanpa memihak pada angkatan kerja. Ini kan pembodohan. Sadar dalam daya pikirnya.
Selesai pengkaderan. Waktu ku habiskan tiga hari untuk ikut kegiatan tersebut dimasa selesai baru genap enam hari selesai entah kurasa ada panggilan kembali. Kubaca SMS di handphone ku ada pertemuan kembali untuk persiapan demonstrasi hari Anti korupsi 11 november. Ku ajak kembali si fatri telpon ku tidak diangkatnya pikirku kurasa saatnya aku jalan sendiri karena dia sudah tidak mampu melanjutkan nya waktu itu dirasa tiga hari selama pengkaderan hanya kesendirianku yang aktif dan dia kurasa capek.
Ku putuskan untuk pergi sendiri ditempat pertemuannya gumam si fitra maka di persiapkan nya dirinya berbekal rasa menggebu untuk masuk dalam dunia organsiasi yang di rasanya mampu meluapkan dirinya karena jati dirinya memanglah di sini. Pakaian seadanya seperti hendak kepesta pakaian nya tidak mencerminkan sebagai seorang organisatoris. Hendaklah dia berangkat setibanya di tempat pertemuan pinggiran kota tempatnya teduh dari keramaian kota memang pas bagi kegiatan outdoor . Heh si fatri ternyata ikut , kau dimana selama ini saya hubungi tadi pagi tidak balas balas, saya kira ko tidak ikut mi, Ungkap Fitra yang penasaran. ahh tidak hanya tadi fifti fifti saya mo ikut tapi kuputuskan untuk ikut remaja laki laki ini ternyata memiliki pendapat yang sama dengan Fitra , fatri joki motor nya yang selalu punya keinginan Tahuan yang tinggi .
Pertemuan pun dimulai semua diawali dengan moderator pertemuan yang menggebu gebu bahwa hari Anti korupsi sedunia merupakan momen penting yang tidak bisa dilewati dengan sia kita harus merayakan momen ini dengan mempreteli kasus kasus korupsi dan penegakan hukum yang jelas . Perdebatan pun dimulai pendapat mulai diajukan oleh sifitra mengungkap bahwa keterbukaan akan sebuah program kerja harus diutamakan hingga pelaksanaan sebuah proyek akan berjalan tanpa indikasi adanya sebuah kasus korupsi hal ini menjadi pendapatnya yang tegas bagai buih yang tak terbayarkan di ucapkan nya.
Pembahasan pun selesai dengan beberapa hasil kesimpulan menurut mereka, tegas sekali pendapatmu ungkap fatri kepada Fitra
Post a Comment for "Cerpen sang bunga revolusi"