Ilustrasi gambar: silat Muna sumber www.youtube.com
Oleh :Musafar Ukba
Sebagai salah satu kesenian khas Masyarakat Muna, silat Muna atau yang biasa disebut"Ewa Wuna". Ewa yang berarti silat dalam bahasa daerah muna, merupakan salah satu kekayaan tradisi masyarakat Muna. Hasil budi daya turun temurun disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut, dari guru ke murid, yang tetap tumbuh dan berkembang di masyarakat Muna hingga saat ini.
Ewa Wuna tidaklah seperti Silat pada umumnya, sebagaimana silat yang ada di beberapa wilayah yang tersebar di Indonesia. Jika biasanya pada gerakan silat itu bersentuhan langsung dengan fisik, maka berbeda dengan ewa wuna yang memiliki ciri khas tersendiri yakni kekhususan pada keindahan gerakan yang dilakukan oleh beberapa orang pasangan tanpa ada kontak fisik meskipun masing-masing pemain memegang keris atau parang yang dimainkan dengan teknik kelincahan sehingga mengundang decak kagum bagi para penikmat kesenian bela diri ini. Tidak lupa dengan ciri khas Ewa Wuna yang di mainkan bersamaan dengan iringan musik Rambi Wuna.
Biasanya Ewa Wuna dipertontonkan pada acara-acara tertentu, seperti pernikahan, pingitan, atau penyambutan tokoh-tokoh pejabat yang mengunjungi tempat- tempat yang ada di Muna. Tak sampai disitu saja di era modernisasi saat ini, kesenian Ewa Wuna ini sudah menjadi simbol dan identitas lokal yang acapkali dipentaskan dalam vestival budaya.
Tujuannya adalah sebagai hiburan sekaligus pengenalan terhadap kesenian lokal yang sampai sekarang tetap eksis dikalangan masyarakat modern di Sulawesi Tenggara.
Ada begitu banyak nilai-nilai yang terkandung dalam pertunjukan ewa wuna, baik dari tinjauan sosial, budaya, maupun ekonomi kreatif yang bisa terdongkrak potensinya dari perkembangan Ewa wuna dalam hal ini melalui sanggar, industri olahraga hingga vestival budaya.
Berikut beberapa tinjauan yang akan meningkatkan potensi ekonomi kreatif dari pertunjukan kesenian bela diri "ewa Wuna"
1. Pertunjukan pada acara tertentu
Pada pementasan ewa wuna yang biasanya ditampilkan sebagai tari penyambutan seperti pada pesta pernikahan yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Muna. Rombongan mempelai pria yang datang ke kediaman mempelai wanita disuguhi dengan penampilan tari kreasi bela diri "ewa wuna" sekitar 6 orang baik laki-laki maupun perempuan secara berpasangan.
Para pemain ewa wuna tersebut tentunya dapat memperoleh cuan oleh pihak penyelenggara acara sebagai bentuk apresiasi terhadap pertunjukan kreatif yang telah mereka pertontonkan. Efek lain dari pada itu adalah banyaknya animo masyarakat yang berduyun demi menyaksikan kemeriahan. Juga merupakan salah satu bentuk dari upaya pengembangan minat masyarakat yang dapat mempengaruhi pembangunan masyarakat dari segi minat kebudayaannya.
2. Sanggar
Salah satu upaya yang dilakukan oleh masyarakat dalam memelihara dan melestarikan seni bela diri Ewa wuna ini yaitu dengan cara mendirikan sanggar atau perguruan di beberapa kecamatan. Hal ini Dilakukan dengan tujuan mempertahankan kearifan lokal budaya Ewa wuna. Terkhusus wilayah muna Induk dan Muna Barat sendiri telah tersebar sanggar sebagai tempat pelatihan ewa wuna disebagian besar tiap-tiap kecamatan yang ada.
Tujuan lain dari upaya ini adalah, menciptakan Potensi-potensi yang ada pada masyarakat Muna Kemudian dikembangkan menjadi sebuah bakat dengan Value yang dapat dipentaskan pada kompetisi kebudayaan. Yang tentunya membawa penghargaan yang membanggakan.
3. Industri olahraga
Ewa wuna, atau silat muna. Telah menjadi salah satu olahraga kesenian masyarakat Muna. Kesenian bela diri ini sering kali juga dibeberapa daerah dipertandingkan. Meskipun skala desa saja namun ini adalah sebuah langkah yang tepat dalam mempererat tali silaturahmi.
Melalui ewa muna tentunya bisa dimanfaatkan sebagai industri olahraga. Maksudnya adalah beberapa orang yang berkecimpung dalam kegiatan, bisnis, dan organisasi terlibat dalam memproduksi, memfasilitasi, mempromosikan, atau mengatur aktivitas, pengalaman dan olahraga silat Muna.
Ini juga merupakan suatu kesempatan dalam mencetak kader yang akan melanjutkan eksistensi berlanjutnya suatu tradisi kesenian bela diri Khas Muna, yang sudah menjadi kebudayaan lokal atau khazanah etnis di salah satu wilayah Sulawesi Tenggara.
4.festival budaya
Ewa wuna merupakan salah satu tradisi bagian kebudayaan yang ada di Sulawesi Tenggara. Sehingga Ewa wuna juga kerap kali menjadi bahan perlombaan dalam vestival budaya masyarakat setempat
Vestival budaya ini bertujuan untuk Revitalisasi budaya lokal. Serta bertujuan menjaga dan melestarikan budaya Ewa wuna di kalangan masyarakat.
Selain itu Seni kreasi Ewa wuna ini juga memiliki potensi yang sangat besar untuk diikut sertakan dalam vestival budaya luar daerah, karena ciri khas tersendiri yang di miliki seperti yang di jelaskan di atas. Potensi yang dapat mengembangkan Nilai-nilai budaya serta citra yang ada di Sulawesi Tenggara ini.
Post a Comment for "Ewa wuna kearifan budaya silat daerah muna"