Muh. Rasyidu,
Harianpelajar.or.id - Malam menjelang September dia akhir Agustus tepatnya hari ini 31 Agustus malam Jumat sekitar jam 20.00 WITA, diantara malam kali ini berbeda pertemuanku kembali dengan junior kawanku terasa bagai Dejavu peristiwa yang cukup berulang dan tentu menjadi imajiku sendiri bahwa mungkin Dejavu ada benarnya.
Kutemani dia untuk menarik sisa saldo nya di bank swasta, hari kami habiskan bersama dengan angan yang cukup menggembirakan. Perlakukan yang sama persis dari rangkaian peristiwa yang sama apa pikirku. Sudahlah mungkin sedikit pelajaran didalamnya,
kulewatkan dengan menerima mereka dengan sedikit bumbu alot saling menyalahkan dalam perdebatan tak bermakna 30 menit berlalu di pukul 20 lewat 45 menit kuhabiskan dengan candaan dan kemunculan sesosok kawan lama yang tak berhampiri sekitar 4 tahunan,
Aku keluar malam itu dengan imaji yang terbangun bahwa peristiwa kali ini semacam sebuah jalan cerita yang panjang dengan aku di penokohan didalamnya kisah seorang yang mencapai puncak diakhir nanti yang belum ditebak dan melanjutkan kisah kembali dalam versi berbeda inilah jalan kisah peristiwa ini Dejavu sebagai topik dan masa muda yang tak pernah habisnya.
Kulihat layar handphoneku ada sedikit story WhatsApp yang terlintas dikala kuota sedang berada diambang sekarat, kulihat bulan malam ini dengan terangnya kuarahkan pandangan ku dengan menoleh kekanan atas mulai kupandangi bulan mungkinkah kita bisa melewati bulan dan tinggal disana setelah India menampakan pesawatnya kebulan.
Mungkin ada sedikit cerita yang tak terlukiskan dimana langit ketujuh belum juga tercapai, akankah kita akan mengenang kisah muda malam ini dengan cerita yang sama dan versi orang berbeda.
Mulai ku ucapkan sepatah kata, " Ya pikiran ini agak baiknya jadi referensi tidak tentu benar adanya Dejavu namun bagi sebagian orang Dejavu adalah pengantar bagi kehidupan kembali bila ada pertanggung jawaban diakhir.
Kuakhiri malam ini dengan tidur yang begitu lelap dan sedikit keluh sakit di masa pancaroba.
Post a Comment for "Cerpen: Dejavu Adakah Tanggungjawab Berulang"