Ini semua tentang catatan pojokan yang usang. Catatan yang berisikan pemberian belas kasih ketika engkau sedang berada. Namun setelah tak memiliki apa-apa, dicampakkan bak barang rongsokan.
Menulis menurut kemauan diri atau berdasarkan kesenangan semata itu adalah Penulis Amatir. Kalau penulis Amatiran ya, hanya modal kopi, sepi, dan udara sejuk cukup untuk menulis beberapa diksi. Ada juga penulis lain yang tak lepas dengan kretek, dengan lagu-lagu melankolis, semua punya cara dan karakteristik masing-masing.
Saya sendiri kalau mau dikata, tidak terlalu muluk-muluk jika melisankan apa yang tersimpan dipemikiran, hanya saja kalau sudah menulis terkesan berlebihan dengan kosa kata yang sembarangan, tapi sebenarnya ini adalah suatu cara dalam mengekspresikan kesenangan ini.
Kategori tulisan yang biasa mengisi memo itu adalah puisi. Entah mengapa puisi itu indah, ada sensasi tersendiri dari bait dan makna yang tersirat tetapi merepresentasikan pengalaman pribadi atas realitas sosial. Semua terasa nikmat sebagai konsumsi rutinitas yang susah untuk ditinggalkan.
Ideologi penulis Amatiran versi saya adalah kebebasan. Pikiran itu mengalir sebebas-bebasnya dan siapa yang mampu bendung, tak siapapun. Kebebasan penulis amatir adalah kebebasan menempatkan pada porsinya, bukan berkawan dengan hewan. Seperti mulut mereka yang penuh dengan kata binatang. Nama tak lagi berharga, si anying,,,.
Keresahan selalu ada untuk mereka yang bercerita pengalamannya. Menariknya akan disampaikan dengan bergairah tergantung dari kesenangan hati dan dalam konteks apa dia bercerita. Suka lagu, mendaki gunung, ngopi, jadi anak senja, tak mengapa,,, selama itu tak ada larangan. Paling parah adalah merasa diri paling benar, menjustifikasi penampilan urakan itu dengan kehidupan berantakan, padahal anggapan seperti itu yang justru berantakan.
Selamat datang di kehidupan yang penuh dinamika ini. Engkau dibutuhkan karena ada kepentingan dan berada, setelah urusan selesai engkau bukan siapa-siapa lagi.
Inilah tulisan urakan, amatiran, tapi yakinlah ini berangkat dari keresahan.
Musafar
Angkat aku jadi muridmu suhu
ReplyDeleteMohamae suhu ee,,
DeleteApalah aku
Mantappo
ReplyDeleteTerimakasih telah berkunjung
DeleteKeren ketuaku..terus berkarya dan semoga bisa menginspirasi👍💙💛
ReplyDeleteTerimakasih ketua semoga bisa terus menginspirasi
Delete