Oleh : Musafar ukba
Bulan yang penuh berkah sudah didepan mata. waktunya berbenah dan bersuka cita dalam menyambut nuansa Ramadhan.
Bukan lagi saatnya menanam benih kedengkian dalam diri, keangkuhan tiada terperi, atau dendam berkepanjangan. Sudah seyogianya membuka pintu maaf terhadap sesama, membuka kerelaan dalam jiwa, saling mencintai ataupun menyayangi adalah ketentraman rohani dalam menyongsong waktu sebulan dengan penuh kesabaran.
Dalam menyambut Ramadhan, Nyekar sudah menjadi tradisi masyarakat Nusantara. Berziarah ke pusara keluarga, kerabat, leluhur, dalam rangka mendoakan ataupun sebagai bahan kontemplasi diri yang pasti dan pasti bernasib sama akan meninggalkan dunia ini.
Do'a dan kalimat harapan harus senantiasa menghiasi langit. karena betapa banyak kehilangan telah merenggut sebagian kebahagiaan. Tahun yang lalu kita masih bercengkerama bersama orang tersayang, namun ada saja yang pergi dan tidak membersamai pada tahun ini. Bersabarlah!
Orang yang menyambut Bulan Ramadhan dengan bahagia adalah orang yang siap merasakan perjumpaan dengan Tuhannya. Puasa bukanlah sekedar penderitaan karena menahan segala kesenangan nafsu, tetapi puasa adalah ajang pembersihan diri dari noda-noda hitam yang menggerogoti hati.
Jangan jadikan bulan yang suci terlewatkan dengan sia-sia tanpa nektar manis yang kita teguk dan cecapi. Analogi sederhananya sepeti ulat kepompong dengan ketekunan dan kesabarannya mengekang dan mengurung diri dalam beberapa masa, tiba saat kedua sayapnya telah sempurna dia akan keluar memberikan keindahan dan hinggap dari bunga ke bunga.
Begitu konyolnya diri jika tak siap menyambut bulan Ramadhan. Kesempatan boleh jadi terakhir kalinya kita dapatkan tahun ini, karena esok hari tidak ada yang bisa memastikan bahwa masih bisa bernafas di dunia yang fana ini. Jangan Bodoh!
Maka sebelum Ramadhan itu tiba, maafkan segala yang terselip dalam perasaan. Baik itu perkara-perkara kecil sampai pada hal yang besar. Entah dari sisi perkataan, perasaan, perbuatan terhadap sesama manusia yang kurang berkenan, mohon maaf dan maafkanlah! Kita manusia tak terlepas dari kesalahan.
Allah yang maha pengampun, tidak pernah lepas tangan dalam memberi dan membuka pintu tobat, sesuai dengan zat -Nya dia adalah Tuhan yang jika engkau meminta dengan tangan terbuka, maka Dia dengan segala kebesaran -Nya merasa malu jika tidak mengabulkannya.
Penulis Secara pribadi memohon maaf jika selama ini ada tulisan yang kurang berkenan, harap dimaafkan dan mari saling mengisi dalam kekurangan.
Dalam salah satu Haditsnya Rasulullah Saw bersabda :
“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh keberkahan. Allah swt telah mewajibkan kepada kalian berpuasa didalamnya, di bulan itu pintu-pintu langit akan dibuka dan pintu-pintu neraka akan ditutup, di bulan itu setan-setan akan diikat, di bulan itu ada malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa terhalang mendapatkan kebaikannya maka sungguh ia telah terhalang.” (HR. An-Nasai).
Post a Comment for "Sebelum Ramadhan Itu Tiba"